Kamis, 18 Mei 2017

Profil Alumni: Roy Wibisono, menyulap Skripsi menjadi Rezeki

BY Alumni Kimia Undip No comments

‘Berbisnis haruslah dijalankan layaknya hobi. Dengan begitu, peluang bisnis selalu dapat ditemukan di mana pun.’
Bermula dari skripsinya “ Analisa Mineral Bahan Baku Keramik”, mengantarkannya ke seni kerajinan keramik. Roy Wibisono, merupakan pria asal Boyolali, Jawa Tengah, ini sukses mengembangkan bisnis keramik porselin.
Lelaki kelahiran Boja, Kendal, 8 Mei 1972 itu adalah alumni S1 Kimia FSM Universitas Diponegoro. Ia tercatat sebagai bagian dari angkatan 1992 dan lulus pada 1997. Kecintaannya terhadap keramik berawal dari penelitian skripsinya yang meneliti mengenai kandungan kimiawi bahan-bahan pembuat keramik. Dari ilmu itu, Roy mampu mengembangkan dan mengetahui bahan mana yang bagus dan mana yang tak bagus untuk keramik. Dan baginya, hal tersebut tak perlu dicari jauh-jauh. Apalagi dia sangat yakin, Indonesia itu punya potensi bahan baku keramik yang besar. “Kalau kreatif, kita bahkan bisa menjadikan sesuatu yang kayaknya tak berguna jadi bermanfaat.’’
Ketika dia lulus dari Undip pada 1997, Roy diterima bekerja di PT Haeng Nam, sebuah pabrik keramik di Bogor . Sebagai sarjana kimia, dia bekerja di laboratorium dengan tugas pokok meneliti kandungan kimiawi bahan pembuat keramik. Dia juga sempat menjadi salah satu peneliti Gapti (Gabungan Pengusaha Tambang Indonesia) yang aktif melakukan penelitian pada material keramik di Clering Jepara. Setelah itu, dia menjadi konsultan di beberapa pabrik keramik dan gerabah seperti di Kasongan.
Setelah bekerja pada beberapa perusahaan, Roy memutuskan membuka usahanya sendiri. Ketika hendak mulai membuka Sigar Bencah Keramik, banyak orang yang terheran-heran. Pasalnya, saat itu banyak pabrik keramik yang tutup. Yang masih beroperasi pun kebanyakan mengurangi karyawannya. Tapi lagi-lagi Roy membuktikan, keterheranan orang-orang tak beralasan. Dengan bermodal Rp 50 juta hasil tabungan selama bekerja, dia membuka workshop-nya di tepi Jalan Sigar Bencah Tembalang, Semarang. Roy meyakini orang yang menikmati pekerjaannya pasti mampu menciptakan strategi untuk mengembangkan bisnis serta mengatasi persoalan yang muncul. Tahun 2008, Roy memulai produksi keramik dengan brand Nuanza Porcelain Indonesia. Baru pada januari 2013 yang berkedudukan di Ampel Boyolali, Jawa Tengah.
Dirut PT. Nuanza Porcelain Indonesia ini mengatakan, Nuanza Porcelain yang baru berusia sembilan tahun memproduksi karya dari porselen berkualitas terbaik dengan desain budaya Indonesia. Produk figurine dipakai oleh Presiden RI sebagai suvenir kenegaraan yang telah diberikan kepada kepala negara, di antaranya Barack Obama, Ratu Elizabeth, Raja Jordania, Putin, dan lain-lain.Selain itu, produk lainnya seperti trophy juga banyak digunakan untuk kejuaraan golf internasional seperti Indonesia Master, dan sejumlah negara juga memakai trophy ini seperti Amerika, Australia, dan Jepang. Bahkan sampai saat ini, Nuanza Porcelain telah mendapatkan berbagai penghargaan baik dari dalam maupun luar Negeri. Keberhasilannya merupakan buah kerja keras dalam waktu yang tidak sebentar. Ia rajin menganalisa berbagai jenis bahan baku keramik, termasuk abu vulkanik Gunung Merapi.
Kita harus fokus dengan minat dan bakat yang kita miliki untuk menjadi wirausaha sukses. Jangan pernah takut dan selalu konsisten, merupakan satu dari kunci sukses seorang Roy Wibisono. (Polimer, YR)

Sumber : www.kombinasi.net




(Foto: Roy Wibisono, Kimia Undip 1992)

0 komentar:

Posting Komentar